Siapa yang tidak mengenal desa Kasongan, Bantul. Salah satu desa wisata
yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Ya, desa
wisata Kasongan terkenal dengan produk gerabah yang dihasilkannya. Gerabah –
gerabah hasil desa Kasongan tidak hanya dipasarkan di daerah Bantul saja
melainkan sudah memasuki lingkup Nasional
bahkan Internasional. Gerabah yang dihasilkan sangatlah bervariasi mulai dari keperluan rumah tangga
kecil misalkan tungku untuk memasak didapur sampai dekorasi rumah mewah seperti
guci dan vas bunga.
Seorang nenek sedang menjemur guci. Sebelum dijemur guci diteliti terlebih dahulu untuk mendapatkan bentuk yang halus |
Tidak sulit untuk menemukan desa kasongan, hal ini karena letaknya
strategis yaitu berada di pinggir jalan raya Bantul. Ketika memasuki daerah ini
temen – temen akan disambut dengan ribuan gallery – gallery penjual gerabah. Mulai
dari yang kecil hingga yang besar. Untuk mencapai tempat ini temen – temen bisa
naik bis kota dari terminal Giwangan mengambil jurusan Samas atau Srandakan.
Pengrajin gerabah yang sedang sibuk membuat gerabah |
Pengrajin gerabah sedang membuat gerabah menggunakan adonan |
Pembuat adonan mencampur adonan yang terbuat dari tanah liat dengan bantuan mesin |
Seorang pembuat adonan membentuk bola kumpulan tanah liat hasil campuran mesin |
Adonan yang sudah jadi di distribusikan ke pengrajin gerabah |
Setelah memiliki adonan maka langsung dibentuk menjadi gerabah,
kebanyakan yang aku temui pada saat pembetukan adalah membuat guci. Namun aku
juga menjumpai pengrajin membentuk celengan lucu. Proses pembentukan ini sangat
lah lama mulai dari membentuk dasaran setelah itu membentuk mulut dari guci. Setelah
terbentuk sebuah guci kemudian diberikan motif. Baru setelah itu dilakukan
penjemuran guci. Setelah dijemur kemudian guci dibakar. Agar menghemat bahan
bakar yang masih menggunakan kayu maka tempat pembakaran dipenuhi dengan guci. Oleh
sebab itu diperlukan skill penataan guci dalam ruang pembakaran supaya efektif
dan efisien. Perlu diketahui tidak semua pengrajin memiliki tempat pembakaran
sendiri. Setelah dibakar guci diberikan sentuhan finishing . yang kemudian
bakal diekspor atau dipajang digaleri –galeri tadi. Itu tadi adalah sebagian hasil
pengamatan dalam pembuatan guci. Untuk lengkapnya silahkan datang dan kunjungi
saja desa wisata Kasongan. Pengrajin – pengrajin disini sangatlah ramah. Sekian.
0 komentar:
Posting Komentar