Selasa, 21 Mei 2013

Keceriaan Ngunduh Layang - Layang



Sore itu langit agak mendung, dan angiin bertiup sepoi sepoi  mengiringi perjalananku membawa motor ketempat pencucian motor. Memang motorku sangat kotor karena dalam 2 minggu tidak pernah aku cuci. (jorok, jangan ditiru ya temen – temen). Kebetulan tempat cuci motor berada dekat dengan rumahku. Hanya berbeda desa saja. Akupun mengajak adikku dan tetanggaku untuk menuju ketempat itu. Ditengah perjalanan aku melihat anak – anak bermain layang – layang di persawahan. Kecerian dan kepolosan mereka jelas tergambar pada sore itu. Namun apa daya aku sudah ditunggu ibuk ku di tempat pencucian motor. Sesampainya di tempat cuci motor, ternyata penuh dan antri panjang. Akupun langsung memutuskan untuk kembali kerumah mengambil peralatan liputanku. Dan tak lupa kedua adikkku aku ajak ikut meliput anak – anak yang bermain di sawah.
Keceriaan Anak - Anak saat bermain layang - layang
Seorang anak yang membantu temannya untuk menaikkan layang - layang
           
Di lokasi aku masih melihat ekspresi keceriaan dan kepolosan anak – anak itu. Meskipun langit mendung menutupi langit Bantul sore itu. Dengan gumpalan awan hitam yang mulai terlihat tapi itu tak mengganggu keasikkan mereka dalam bermain layang – layang. Memang pada saat musim panen seperti ini, banyak sekali anak - anak yang bermain layang - layang di sawah.




Meskipun langit sore itu mendung, namun anak - anak tetap bersemangat bermain layang - layang
Seorang anak dengan sekuat tenaga berusaha menaikkan layang - layang
            Dalam bermain layang – layang hal yang harus dimiliki tentu adalah layang – layang dan juga benang. Layang – layang sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu layangan biasa yang bentuknya seperti ketupat atau diamond. Dan layangan bapangan yang ukurannya lebih besar dari layangan jenis pertama dan mempunyai bentuk yang tidak pasti tergantung selera pembuat. Perbedaan keduanya terletak pada ukuran dan desain. Selain itu ketika kita “ngunduh” layangan bapangan, akan terdengar bunyi – bunyian yang berasal dari layangan itu. Tingkat kesulitan nya dalam “ngunduh” layangan bapangan adalah dibutuhkan tenaga ekstra dan angin yang kencang untuk bermain layangan ini. Upps aku lupa, dalam bahasa Bantul bermain layangan sering disebut dengan istilah ngunduh layangan.
Adik ku membawa layangan jenis ketupat yang biasa dimainkan oleh anak - anak
Zaki bermain dengan layang - layang bapangan
            Bermain layang – layang itu hanya membutuhkan modal yang sedikit. Yaitu untuk membeli layangan hanya seharga 500 – 1000 rupiah. Atau bahkan kita bisa membuatnya sendiri. Untuk membeli benang harganya dimulai dari 1000 – 5000 rupiah. Jadi temen – temen hanya bermodal  5000 rupiah saja kita bisa bermain layang – layang. sebelum bermain layang - layang kita harus mengkaitkan benang dengan layang - layang. Dalam istilah di Bantul dikenal dengan Cicigoci.
seorang anak sedang melakukan cicigoci. yaitu mengkaitkan layang - layang dengan benang
ekspresi kecerian yang tergambar saat bermain layang - layang
            Ada banyak hal asik yang kita temui dalam bermain layangan. Pertama adalah bermain tinggi – tinggi an layangan. Dalam permainan ini, pemain yang memiliki senar lebih panjang dapat berpeluang besar memenangkan permainan ini. Akan tetapi pemenang biasanya adalah pemain yang layangan nya tegak lurus dengan posisi pangkal benang nya. Dalam istilah Bantul ini dikenal dengan Ajeg – Ajeg Soko. Kedua, adalah adu ketajaman senar layangan, istilah umumnya adalah Gesekan. Dalam gesekan ini siapa yang ahli bermain layangan dengan senar berkualitas bagus akan menjadi pemenangnya. Dan akibat dari gesekan layangan ini adalah pihak yang kalah harus kehilangan layangan karena layang – layangnya terputus. Dan mengejar layang – layang putus adalah keasikkan tersendiri dalam permainan ini.
Kedua adikku yang terlihat sangat asik diajak bermain di sawah
            Untuk memenangkan permainan gesekan aku memiliki sedikit trik nih teman – teman. Yang pertama adalah kualitas senar. Belilah senar yang biasa saja dengan harga relative murah. Kemudian rebus senar itu sampai mendidih agar menjadi wulet dan sulit putus. Dalam beberapa kasus bisa diberi campuran beling/ pecahan – pecahan lampu neon. Selanjutnya pada saat bermain gesekan jangan menjadi pihak yang pasif, tapi justru kita yang aktif menggesek senar musuh kita. Dulu pernah aku praktekkan dan hasilnya Juaraaaa temen – temen. Selamat mencoba saja deh.
          Oh iya jika memiliki adik yang masih kecil, taruhlah layanganmu ditempat yang tinggi. Karena jika tidak akan bernasib seperti dibawah ini. Hehe.

Layang bapanganku yang disobek - sobek oleh zaki
          

0 komentar: